SUMBAR, - Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sumatra Barat (Sumbar) masih mendata jumlah masjid dan musala yang rusak akibat gempa magnitudo 6, 1 di Pasaman Barat (Pabsar).
Data ini diperlukan agar nanti bantuan dari DMI Pusat benar-benar tepat sasaran dan efektif.
Ketua DMI Sumbar Duski Samad menyebutkan, saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan DMI Pusat dan pengurus masjid/musala yang terdampak gempa.
“Kita upayakan nanti lebih detail datanya. Sehingga jelas soal perencanaan dan pembangunannya kembali, ” kata Duski kepada , Senin (28/2/2022).
Soal bentuk bantuan DMI, Duski menyebutkan dalam bentuk pembangunan fisik dan bantuan pembinaan jemaah.
Artinya, selain pembangunan masjid/musala juga akan ada bantuan terhadap pengurus masjid/musala dan jemaah yang terdampak.
“Nanti kita minta semua foto-foto kerusakan dan data lainnya, ” ulas Guru Besar UIN Imam Bonjol Padang ini.
Sejauh ini, kata Duski, data yang masuk baru berupa jumlah masjid/musala yang rusak. Itu pun belum jumlah pasti.
“Data yang kita terima ada 20-an masjid dan musala yang terdampak. Itu baru di Pasaman Barat. Cuma, datanya nanti akan kita pastikan lagi, ” ujar mantan Ketua MUI Kota Padang ini.
Soal berapa nilai bantuan, Duski mengaku belum bisa memastikan.
“Koordinasi kita dengan DMI Pusat, kita upayakan pembangunan fisik dan bantuan untuk jemaah. Nanti kita tunggu pastinya. Lagi pula sekarang juga belum bisa membangun, karena masih tanggap darurat, ” jelasnya.
Diketahui, gempa darat magnitudo 6, 1 yang berpusat di Talamau, Pasaman Barat yang terjadi Jumat (25/2/2022) lalu telah merusak banyak bangunan. Dari sejumlah foto-foto yang beredar, sejumlah masjid terlihat ada yang ambruk dan rata dengan tanah. (**)