PASAMAN BARAT, - Danramil 07/AB Kodim 0305 Pasaman, Kapten Infantri Lilik Surianto melaksanakan kegiatan rapat koordinasi dengan Camat Ranah Batahan, kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat, terkait upaya penurunan angka penderita stunting, bertempat di aula kantor Camat Ranah Batahan, Silaping, Rabu (14 /9).
"Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan, dan pada masa awal setelah bayi lahir.
Stunting harus dicegah karena melahirkan putra-putri Indonesia yang lemah untuk menjaga segenap tumpah darah Indonesia. Mencegah stunting adalah bahagian langkah mencegah melemahnya daya tahan negara.
Begitu berbahayanya stunting, maka penanganan pencegahannya benar-benar harus menjadi gerakan luas dan mendasar. Harus menjadi kesadaran mendalam bagi kita semua.
Sebagai wujud kemanunggalan TNI dengan rakyat, kami dari TNI hadir mengambil peran mencegah stunting dan menurunkan grafik penderita stunting di Ranah Batahan, rayon kerja kami. Kita semua unsur pemerintah, harus koordinatif, bekerjasama erat dan terarah dalam penanganan stunting ini"
Demikian arahan Kapten Infantri Lilik Surianto, Komandan Rayon Militer 07/AB Kodim 0305 Pasaman dalam rapat koordinasi penurunan angka stunting di kecamatan Ranah Batahan.
Disamping Danramil, hadir Camat Ranah Batahan, Kapolsek Ranah Batahan, Sekcam kec.Ranah Batahan, Ka.KUA kec.Ranah Batahan, Ka.Puskesmas Silaping dan Ka.Puskesmas sekecamatan Ranah Batahan, Wali Nagari induk dan persiapan sekecamatan Ranah Batahan, Jorong se kec.Ranah Batahan, dan Bidan Desa sekec.Ranah Batahan.
Rapat berhasil memutuskan: wali nagari akan memberikan bantuan asupan gizi berupa kacang hijau dan 2 butir telur ayam untuk ibu hamil dan balita di naragi masing-masing. Sebagai upaya agar bayi yang akan lahir dan balita terhindar dari stunting. Disamping itu diputuskan juga, setiap nagari mengegendakan giat gerakan penyuluhan kesehatan ibu hamil dan bayi di nagari masing-masing.***